Tahukah penyakit gondongan atau mumps adalah salah satu penyakit yang harus diwaspadai. Terutama bagi para orang tua di mana memang sering menyerang anak – anak. Namun umumnya hanya akan menyerang anak usia 2 hingga 14 tahun saja.
Hal ini menandakan bahwa anak dibawah usia 1 tahun serta diatas 14 tahun, potensinya akan lebih kecil. Perlu diingat bahwa presentase menderitanya gondongan ini juga hanya sekali saja.
Jika direntang usia diatas sudah pernah mengalami, maka kemungkinan besar selanjutnya tidak akan mengalami lagi. Agar memahami lebih detail, berikut ini adalah informasi terkait pemicu, gejala serta bagaimana cara mengatasinya.
Faktor Penyebab Penyakit Gondongan atau Mumps
Setiap penyakit tentu tidak akan muncul dengan sendirinya. Artinya pasti ada faktor yang menjadi penyebab utamanya. Bisa diakibatkan oleh virus, bakteri, kuman maupun hal lainnya.
Begitu pula dengan penyebaran atau penularannya. Di mana umumnya juga ada beberapa media yang bisa menjadi cara untuk menularkannya kepada orang lain. Hal ini juga berlaku untuk penyakit gondongan atau mumps di mana disebabkan oleh virus.
Virus ini disebut dengan Paramyxovirus di mana termasuk kategori virus yang dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita yaitu melalui liur. Terutama via droplet di mana bisa tertular saat batuk, bersin maupun berbicara. Sehingga bisa dikatakan ketika seseorang sedang terinfeksi, maka sebaiknya memang mengisolasi diri, istirahat semaksimal mungkin dan menghindari kontak dengan orang lain agar tidak menular.
Jika memang harus melakukan kontak, sangat disarankan untuk menggunakan masker serta membiasakan diri cuci tangan dengan sabun anti septic setelah bersentuhan. Hal ini dikarenakan virus dapat menginfeksi seseorang dalam kurun waktu 1 minggu.
Dalam rentang waktu tersebut masa inkubasi virus berlangsung hingga nantinya akan mulai muncul gejala atau ciri. Namun 9 hari hingga 3 minggu adalah fase yang tetap harus diwaspadai karena presentase tertular masih ada. Di mana virus masih ada kemungkinan akan menetap serta berkembang biak.
Kenali Gejala dan Komplikasi Akibat Penyakit Gondongan atau Mumps
Tidak hanya mengenai faktor pemicu saja yang perlu diketahui karena mengenai gejala pun juga harus diwaspadai. Hal ini karena ketika mengetahui gejala atau cirinya, maka secara otomatis bisa lebih waspada. Sehingga ketika gejala tersebut muncul maka bisa segera dilakukan penanganan untuk mencegah risiko atau dampak yang lebih buruk lagi.
Gejala Atau Ciri – ciri
Seperti dikatakan diatas bahwa semua penyakit pasti memiliki gejala. Artinya sebelum seseorang terpapar atau terinfeksi suatu penyakit, maka akan muncul beberapa ciri khusus.
Sama halnya dengan penyakit gondongan atau mumps, di mana ketika seseorang sudah tertular virusnya maka akan muncul beberapa gejala atau ciri seperti :
1. Muncul Pembengkakan
Virus Paramyxovirus menyerang kelenjar yang tugasnya adalah memproduksi air liur. Sebutannya adalah kelenjar Parotis dan terletak di bagian bawah telinga.
Ketika kelenjar ini terinfeksi, maka akan muncul pembengkakan terutama disekitar rahang dan pipi. Pembengkakan bisa terjadi di kedua sisi atau hanya satu sisi saja.
2. Mengalami Demam
Setelah terinfeksi biasanya penderita juga akan mengalami demam mencapai 39°. Bahkan tidak sedikit yang juga akan sampai menggigil.
3. Pusing
Tanda lainnya yaitu akan merasa pusing. Sehingga besar kemungkinan memang cukup mengganggu aktifitas. Hal ini membuat penderitanya terhambat dalam melakukan kegiatan sehari – hari.
4. Merasakan Nyeri Pada Otot
Tidak hanya nyeri kepala saja, bahkan otot – otot juga akan terasa nyeri. Hal ini membuat penderitanya mengalami penurunan kemampuan untuk bergerak karena badan terasa seperti kelelahan.
5. Nafsu Makan Menurun
Berkaitan dengan beberapa gejala diatas, biasanya juga akan diikuti dengan nafsu makan yang menurun. Hal ini karena tenggorokan cenderung tidak nyaman serta nyeri perut sehingga nafsu makan berkurang.
Komplikasi yang Ditimbulkan
Memang sebaiknya ketika sudah terindikasi menderita gondongan segera dibawa ke dokter atau rumah sakit agar segera mendapat pertolongan medis. Hal ini karena jika dibiarkan dapat memicu beberapa kondisi seperti:
- Radang otak
- Meningitis
- Tuli baik bersifat sementara maupun permanen
- Pembengkakan pada testis
- Gangguan pada irama jantung
Cara Mengatasi Penyakit Gondongan Atau Mumps
Mengingat gondongan dapat memicu komplikasi serius, maka memang sebaiknya segara dilakukan penanganan tepat dan cepat agar dapat mencegah dampak yang lebih serius lagi seperti:
1. Pemeriksaan
Langkah pertama untuk mengatasi penyakit gondongan atau mumps adalah dengan melakukan pemeriksaan. Di mana dari pemeriksaan ini akan diketahui ciri fisik maupun gejala yang muncul. Dari situlah akan muncul diagnosanya.
2. Pengobatan
Pengobatan bisa dimulai dengan memberikan pereda nyeri seperti ibu profen. Sedangkan untuk menurunkan demamnya bisa diberikan paracetamol.
Selanjutnya penderita atau pasien harus banyak istirahat setidaknya 5 hari hingga 2 minggu, tergantung tingkat keparahannya. Pilih menu makan yang lunak agar aktifitas mengunyah bisa sedikit berkurang serta perbanyak air putih. Untuk membantu meredakan nyeri bisa dikompres pada bagian yang mengalami bengkak.
3. Pencegahan
Upaya pencegahan bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terpapar, yaitu :
- Melakukan vaksin Measles Mump Rubella (MMR) sebanyak 2kali, mulai usia 18 bulan hingga 7 tahun.
- Vaksin bisa juga dilakukan saat usia dewasa terutama jika orang tersebut memiliki risiko terpapar lebih tinggi seperti penderita HIV, pasien yang menjalani treatment medis kemoterapi atau minum obat kortikosteroid.
- Menjaga kebersihan dengan membiasakan diri mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun anti septic
- Jika batuk atau bersin biasakan diri untuk menutup mulut dengan tangan atau tissue kemudian segera cuci tangan.
Itu dia beberapa penyebab dan gejala dari penyakit ini yang perlu diketahui. Dengan beberapa upaya diatas maka dapat meminimalisir adanya penularan penyakit gondongan atau mumps ini.