People pleaser merupakan seseorang yang selalu ingin menyenangkan orang lain secara berlebihan, bahkan sampai mengorbankan dirinya sendiri. Mereka berpikir bahwa kebahagiaan orang lain lebih utama daripada dirinya sendiri. Tentunya, sikap ini memiliki dampak buruk bagi kesehatan mental karena sulit mengatakan tidak kalau ada orang lain yang meminta bantuan. Yuk, simak apa saja dampak akibat menjadi people pleaser yang penting Anda ketahui.
Ciri-ciri People Pleaser yang Tidak Boleh Diabaikan

Sebelum mengetahui akibat menjadi people pleaser, Anda bisa cek dulu ciri-ciri seseorang yang memiliki sifat tersebut, yaitu:
- Sulit mengatakan tidak jika ada orang yang meminta bantuan
- Terlalu berkomitmen terhadap proyek, rencana atau tanggung jawab
- Tidak ingin berselisih paham atau berargumen jujur
- Sering meminta maaf walau bukan salahnya
- Mengubah kepribadian demi membuat orang lain senang
- Mengikuti hal-hal yang sebenarnya tidak mereka sukai agar diterima oleh orang di sekitarnya
- Selalu setuju dengan pendapat semua orang
- Menghindari melakukan pembelaan untuk dirinya sendiri
Seringkali orang-orang memanfaatkan people pleaser karena mereka tak mungkin menolak. Biasanya, sifat people pleaser muncul karena pengalaman masa kecil yang hidup di lingkungan penuh tuntutan tinggi. Sehingga, mereka menganggap bahwa menyenangkan orang adalah cara untuk mendapatkan cinta dan perhatian.
Dampak Akibat Menjadi People Pleaser yang Wajib Anda Tahu
Berikut beberapa dampak akibat people pleaser yang bisa Anda ketahui, antara lain:
1. Munculnya Gangguan Kecemasan dan Stres
Gangguan kecemasan dan stres perlahan akan muncul akibat menjadi people pleaser. Sebab, ia merasa memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyenangkan orang lain. Pada kasus tertentu, mereka bahkan harus bisa menyenangkan lebih dari satu orang.
Tentu, keadaan itu akan membebani orang dengan sifat people pleaser. Sehingga, mereka merasa kelelahan, ingin menyerah tapi selalu merasa bersalah. Itu sebabnya, tak jarang seorang dengan people pleaser mulai mengalami stres dan gangguan kecemasan.
2. Kehilangan Jati Diri
Jika terus-terusan berusaha menyenangkan orang lain, lambat laun ia akan kehilangan jati dirinya. Ia seolah hidup hanya untuk orang lain, bukan dirinya sendiri. Seringkali, dirinya tidak tahu apa yang ia inginkan karena semua waktunya habis hanya untuk memikirkan orang.
Memang, dari luar ia terlihat senang-senang saja membantu banyak orang. Namun, jika melihat ke dalam dirinya, sudah pasti seseorang dengan sifat people pleaser merasa tertekan dan tidak bahagia.
3. Memendam Amarah
Akibat menjadi people pleaser selanjutnya adalah membuat seseorang memendam amarah karena sebenarnya ia tahu dirinya tengah dimanfaatkan. Sikap ini akan memicu timbulnya frustasi dan beresiko membuat dirinya mengalami depresi.
Sebagai contoh, Anda ingin pergi menonton film yang sudah Anda tunggu lama di bioskop. Tiba-tiba, muncul teman yang meminta bantuan untuk mengerjakan tugasnya. Sebenarnya, Anda ingin menolak karena ingin menonton film, tetapi Anda merasa tidak enak dan bersalah. Sehingga, merelakan tidak pergi menonton dan memilih membantu teman untuk mengerjakan tugasnya.
Akibatnya, tanpa sadar Anda sudah memendam amarah yang bisa meledak sewaktu-waktu atau menjadi pemicu timbulnya penyakit tertentu.
4. Mengabaikan Diri Sendiri
Akibat menjadi people pleaser lainnya membuat Anda tidak memiliki waktu dan energi yang cukup untuk memperhatikan diri mereka sendiri. Mereka jadi tidak sempat merawat kebersihan pribadi serta penampilan diri sendiri. Bahkan, mengabaikan kesehatan mental, fisik dan karirnya sendiri.
5. Mulai Benci Diri Sendiri
Parahnya, sifat people pleaser akan membuat seseorang mulai membenci diri mereka sendiri. Mereka sadar tidak bisa menolak permintaan orang lain, mereka tahu itu tidak baik bagi dirinya, tapi tetap saja dilakukan.
Fakta itu membuatnya menjadi marah dan frustasi. Namun, tak bisa mengungkapkannya karena takut dianggap buruk oleh orang sekitarnya.
Mulai Berhenti Menjadi People Pleaser dengan Cara-cara Ini
Akibat menjadi people pleaser akan berdampak buruk terhadap kesehatan mental dan kebahagiaan diri sendiri. Oleh karena itu, Anda bisa perlahan mulai berhenti menjadi sosok yang selalu menyenangkan orang lain dengan cara berikut:
- Tetapkan batasan bahwa Anda tidak bisa membantu banyak hal dan hanya mampu sesuai batas wajar saja.
- Memang sulit kalau harus berhenti menjadi people pleaser secara langsung. Tapi, Anda bisa memulainya dengan hal-hal kecil dulu, seperti berani berkata tidak, mengutarakan pendapat berbeda dengan kebanyakan orang serta meminta bantuan saat butuh bantuan.
- Jika Anda terlalu lelah dengan kondisi ini, cobalah untuk memberikan afirmasi positif ke diri sendiri setiap pagi dan menjelang tidur. Cara ini dapat membantu hati lebih tenang dan damai dalam menghadapi berbagai masalah.
Itulah penjelasan akibat menjadi people pleaser yang penting Anda ketahui. Ingat, Anda tak memiliki kewajiban untuk menyenangkan semua orang. Kalau ada yang tidak menyukai Anda, tanggapi dengan biasa saja karena itu adalah hal wajar. Sebab, tidak semua orang akan menyukai diri kita. Tetap hidup untuk diri sendiri dan temukan kebahagiaan seutuhnya.
