
Usaha mengatasi kebiasan ngempeng anak sering membuat orang tua kesulitan. Padahal awalnya digunakan sebagai senjata agar buah hati tidak rewel. Tapi ternyata bukan cara yang benar sehingga perlu Anda kurangi.
Dampaknya kurang baik karena bisa menyebabkan ketagihan dan kesulitan berhenti. Waktu terbaik untuk menghentikan kebiasaan ini adalah umur 6 bulan hingga 1 tahun. Kontrol dan pengawasan perlu dilakukan untuk menghentikan.
Cara Mengatasi Kebiasan Ngempeng Anak yang Baik dan Benar
Jika Anda termasuk sebagai orang tua yang kesulitan menghentikan kebiasaan anak, tidak perlu khawatir. Ada cara mudah dan efektif yang dapat diikuti. Berikut cara menghentikan kebiasaan anak yang suka mengempeng:
1. Hindari Menjadi Cara Utama Menenangkan Anak
Cara mengatasi kebiasan ngempeng anak pertama adalah hindari menjadikannya sebagai cara menenangkan buah hati. Banyak orang tua memakainya agar buah hati berhenti tantrum atau menangis dan memang terbukti ampuh.
Tapi ternyata menyebabkan dampak buruk karena bisa ketagihan sekaligus menjadi kebiasaan buruk. Tidak masalah jika memberikan empeng bagi anak. Tapi secukupnya saja, lebih baik mengutamakan nyanyian atau sambil bercanda.
Hal ini membantu agar tidak rewel atau menangis terus. Bahkan tidak berusaha mencari empengnya karena teralihkan pandangan atau fokusnya. Menggunakan cara lebih sehat dan menyenangkan lebih baik.
2. Batasi Pemakaian
Salah satu inspirasi atau metode yang boleh diikuti adalah membatasi waktu penggunaan. Mungkin Anda tidak bisa langsung menghentikan kebiasaan begitu saja. Melainkan membutuhkan waktu agar terbiasa sekaligus mengurangi rasa berat.
Dalam rangka mengatasi kebiasan ngempeng anak, hal ini juga perlu dilakukan. Jika sebelumnya menggunakan empeng seharian penuh, harus dikurangi. Bahkan dari awal sebaiknya jangan sampai menjadi kebiasaan bagi buah hati.
Kalau perlu membuat jadwal khusus untuk menggunakan empeng. Misalnya hanya untuk pagi atau malam hari jika buah hati ingin tidur. Kalau sedang bermain atau beraktivitas seperti biasa, tidak perlu diberikan.
3. Jauhkan Empeng Dari Buah Hati
Menjauhkan empeng menjadi salah satu kunci yang wajib. Pastinya dapat dimulai dengan menyembunyikan supaya tidak terlihat. Jika diminta, ada baiknya berhenti memberikannya pada anak Anda.
Sebagai langkah mengatasi kebiasan ngempeng anak, ternyata memberikan dampak besar. Apabila anak melihatnya, mungkin otomatis langsung meminta. Tapi jika tidak pernah melihatnya kembali, rasa ingin memakainya lagi berkurang.
Anda dapat meletakannya di tempat lebih tinggi agar tidak terlihat. Menyembunyikan di dalam laci penyimpanan juga menjadi keputusan tepat. Hal ini perlu dilakukan secara konsisten walaupun anak sering memintanya.
4. Berikan Pemahaman
Memberikan pemahaman membantu anak Anda perlahan memahami jika empeng tidak boleh digunakan setiap waktu. Tapi cara ini dilakukan setelah anak mulai memahami. Tujuannya agar tidak tantrum dan mampu mengikuti panduan.
Orang tua dapat memberikan informasi tidak boleh digunakan terlalu lama. Tapi harus memberikan informasi yang tidak menipu buah hati. Bahkan ada baiknya tidak berbohong agar pemahaman yang diberikan lebih baik.
Faktanya mengatasi kebiasan ngempeng anak dengan memberikan pemahaman lebih menantang. Khususnya karena pemahaman setiap orang berbeda-beda. Jadi, tidak perlu memaksa serta memberikan setiap pemahaman setenang mungkin.
5. Jangan Berikan Pemanis Pada Empeng
Supaya sang anak lebih menikmati empeng, banyak orang tua memberikan pemanis di dalamnya. Misalnya memberikan madu, sirup, gula bahkan permen. Tentunya bukan menjadi langkah terbaik karena bisa merusak kondisi gigi.
Selain itu rasa manis dapat menyebabkan ketergantungan menjadi lebih buruk. Bahkan kesulitan untuk berhenti semakin tinggi untuk ke depannya. Pastikan jika terpaksa memberikan empeng, maka harus memberikan tanpa tambahan apapun.
6. Buat Empeng Agar Tidak Enak
Cara paling efektif saat ini adalah mengubah rasanya. Jika digunakan begitu saja tentu tidak memberikan rasa apapun. Inilah alasannya Anda dapat memberikan tambahan rasa berbeda.
Rasa hambar boleh diubah dengan perasa agar tidak enak sekaligus berbau. Misalnya dengan menambahkan perasan air lemon agar terasa sangat asam. Bisa juga memberikan sentuhan bawang putih sehingga berbau menyengat.
Hal ini dapat digunakan sebagai langkah menyapih yang efektif dan cepat berhasil. Apalagi sering juga digunakan untuk menghentikan anak meminum ASI. Keberhasilannya sangat tinggi bahkan terbilang lebih instan.
7. Alihkan Perhatiannya
Berusaha mengalihkan perhatian menjadi langkah penting lainnya yang terbukti berhasil. Langkah mengalihkan bukanlah pekerjaan yang sulit karena caranya cukup banyak. Misalnya dengan mengajak bernyanyi atau bermain buah hati.
Sebagai langkah mengatasi kebiasan ngempeng anak, tidak perlu dilakukan dengan keras. Melainkan bisa sambil bercanda atau menonton kartun kesayangan buah hati. Pastinya menjadi langkah lebih bijak dan disukai oleh anak.
8. Berikan Hadiah atau Pujian
Hadiah atau pujian dapat digunakan sebagai pengalihan. Misalnya dengan memberi bintang saat buah hati tidak memakai empeng. Lalu saat terkumpul sesuai target, dapat memberikan hadiah yang dijanjikan.
Walaupun awalnya sulit dan membutuhkan waktu lama untuk berhasil, bukan berarti Anda harus menyerah. Melainkan tetap harus dilakukan secara bertahap. Ternyata melakukan secara bertahap menjadi langkah yang lebih bijak.
Pemahaman buah hati menjadi lebih besar serta mengikuti arahan orang tua. Anda juga merasa lebih senang karena hasilnya diraih tanpa memaksa. Jadi, perlu konsistensi supaya mengatasi kebiasan ngempeng anak berhasil.